Sabtu, 15 Juli 2017
In:
True Story
“ 3 Kali di Resolusi Ormas Radikal, Namun Tuhan selalu Bela… “
Ada kalimat lagu Lama yang berbunyi : “…slama Hamba masih bernafas , hamba tetap jadi pengerjaHu… , jikalau nyawaku terlepas , memandang wajah Tuhan ku…” sepertinya lagu ini begitu menunjukkan spirit bagi Hamba Tuhan muda ini , Pdt. Noldy Manorek suami dari Natalina Aryani yang melayani di GPdI “ Jemaat Sion “ Jl. Pilang Cirebon.
Pengalaman sebagai Hamba Tuhan tidaklah semudah apa yang dibayangkan dikala masih duduk dibangku Sekolah Bibel Balikpapan kelas satu ak XXV , dan kelas dua di Sekolah Bibel Cianjur angkatan XII , ayah dari Shella , lebih lanjut menceritakan kesaksian dimana Kuasa Tuhan sungguh aktual dan ajaibucapnya , dikala dijumpai dikawasan perbelanjaan di kota Cirebon beberapa waktu yang lalu.
Awal Pelayanan
Setelah selesai menamatkan pendidikan di Sekolah Bibel Cianjur , Noldy Manorek ditempatkan pihak sekolah untuk menjalani masa peraktek di GPdI Trifina , Jl. Talang Cirebon pada Th 2000 hingga pertengahan Th 2003 , dan selepas praktek beliau mencoba membuka perintisan , yaitu mencari Jiwa-jiwa untuk dilayani , waktu itu status masih lajang , sekalipun Jemaat belum banyak dan hampir sebagian besar mereka ialah Simpatisan dari banyak sekali Gereja , namun tidak menyurutkan semangat untuk tetap mencari dan melayani Jiwa-jiwa , dikala itu setiap Hari selasa kami beribadah , belum hari ahad karena jemaat hari Minggu mereka Ibadah di Gereja Masing-masing dan itu berjalan selama enam bulan , demikian ungkapnya , hingga jadinya pada bulan Oktober 2003 mulailah kami melaksanakan Ibadah setiap hari Minggu sekalipun dikala itu yang hadir ibadah hanya satu orang dia ialah , Istri saya sekarang ini , hingga jadinya kami menikah dan diberkati di GPdI Jemaat Sion , oleh Bpk. Pdt. Ernest Kiling , ( Wakil Majelis Daerah Jawa Barat , dikala itu ) pada 18 Agustus 2007.
Tantangan dalam Melayani
Untuk melaksanakan Ibadah kami mengontrak rumah , yang dikala itu sangat sederhana tidak besar hanya 2 ,5 X 3m , dan belum satu Tahun kami pakai tempat itu , tantangan datang kami didatangi oleh Ketua Rt/Rw dan warga yang menyatakan keberatan ada Ibadah dilingkungan tempat kami Kontrak dan segala bentuk aktivitas Gereja harus Berhenti , itu terjadi Bulan Mei 2012 semenjak dikala itulah kami beribadah dari Rumah ke rumah Jemaat , hingga 9 kali kami harus berpindah-pindah karena alami penolakan , harus berhenti beribadah dari Ormas Radikal yang dikala itu mereka merasa tidak suka kami beribadah , kami sempat berhenti beribadah selama satu bulan dan selama itu kami beserta jemaat hanya mampu Berdoa dan berpuasa kepada Tuhan , saya percaya kalau Dia yang sudah memulai suatu pelayanan maka saya percaya tidak ada satu Kuasapun yang sanggup menutupnya!!! Saya bersyukur atas Jemaat yang Tuhan Percayakan untuk saya layani , justru mereka tambah semangat mengiring Tuhan , mereka tidak sedikitpun kecewa dengan keadaan mirip ini ,justru mereka giat tidak kendor dalam mengiring Tuhan dan itu yang membuat kami semakin dihiburkan dan dikuatkan , saya sebagai Gembala merasa bahwa saya tidak sendiri dalam menghadapi ini , saya mencicipi ada dukungan dari jemaat.
Pada Pertengahan Maret 2013 kembali Tempat Ibadah kami di Resolusi oleh Ormas yang sama , Hari Jumat Malam sekitar Pkl. 19.00 Wib kami tidak lupa hari itu , mereka kembali datang untuk memberikan ketidaksukaannya kami beribadah dan mereka melarang kami untuk melaksanakan Ibadah di hari Minggu , kembali diperhadapkan dengan situasi demikian secara insan kami merasa kecewa , namun kami serahkan sama Tuhan , Jemaat heran kenapa hari ahad tidak ada Ibadah , setelah kami jelaskan mereka mengerti dan tetap bersemangat mencari cara bagaimana untuk tetap mampu beribadah kepada Tuhan di hari Minggu , kami melaksanakan lagi Ibadah dari rumah ke rumah , pernah suatu dikala kami adakan ibadah Raya atau Ibadah Hari Minggu itu dibawah Pohon Mangga di area Gelanggang Olah Raga ( GOR ) , supaya tidak mencolok dan dilarang , Saya juga Jemaat menyamar mirip Orang-orang yang sedang Berolahraga senam pagi , lalu kami duduk-duduk dan mulailah beribadah dan itu berhasil , dan itu kami lakukan selama kurang lebih 2-3 Bulan. sedemikian beratnya kami harus beribadah di negri ini , namun saya percaya apapun yang Tuhan ijinkan pasti ada maksud yang baik , ada Berkat dibalik Salib demikian keyakinannya.
Tuhan Tidak Berdiam diri
Sampai suatu dikala saya bertemu secara tidak sengaja dengan seorang Bapak pemilik Toko alat-alat Teknik di Kota Cirebon , dia bukan Jemaat kami beliau dari fatwa Gereja lain dikala saya hendak membeli keperluan bangunan saya melihat Salib terpajang didalam Tokonya , lantas saya berkenalan dan memperkenalkan diri bahwa saya Pendeta dari Manado dan melayani di Cirebon , dikala mendengar saya dari Manado Bapak ini kaget dan dia berkata “ saya pernah tinggal di manado..” dari situlah kami bercerita panjang lebar , ahad berikutnya saya kembali ketokonya dan diajak masuk kedalam rumahnya ke lantai 2 yang masih kosong tidak dipakai , kemudian saya memberanikan diri berkata pada Beliau “ ini ruangan ini kosong pak , apa boleh kita pakai untuk berdoa…? ” dengan sukacita Pemilik toko ini berkata “ O silahkan pak Pdt , emang saya rindu tempat ini digunakan untuk berdoa , sudah saya tawarkan kepada hamba Tuhan untuk memakai tempat saya ini , tapi tidak ada yang merespon…” saat mendengar penuturan pemilik rumah , saya sangat gembira mendengarnya inilah jawaban dan Pembelaan Tuhan atas apa yang terjadi selama ini dalam Pelayanan kami , hingga dikala ini kami pakai tempat tersebut dengan Cuma-cuma , tidak harus Kontrak lagi , Jemaat sangat senang dan makin bersemangat karena dapat beribadah dengan bebas ditempat yang baru dan tidak harus berpindah-pindah lagi. Puji Tuhan.
Diakhir perbincangan , Pdt. Noldy Manorek menunjukkan Tips bagi para perintisan yang mengalami hal yang sama dengan apa yang pernah dialaminya yaitu tetaplah melayani , semoga satu jiwa layani saja dan apapun juga tantangannya jangan pernah berputus asa apalagi mengalah , ingat panggilan Tuhan atas diri kita yaitu sebagai Hamba Tuhan setialah dan layani Tuhan hingga akhir. Lebih lanjut Noldy manorek mengutup Firman Tuhan dalam 1 Yohanes 5:4 “sebab semua yang lahir dari Tuhan , mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: kepercayaan kita “ Iman yg bertindak akan mengalahkan dunia , Tuhan Pasti Bela kita pungkasnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar