Sabtu, 15 Juli 2017
In:
True Story
Alm. Benny Longkutoy " Setia Sampai Akhir Hayat "
Terlahir sebagai seorang anak Gembala , pasangan Pdt. Yan Berty Longkutoy dan Yuliana (keduanya kini sudah almarhum) di kota kecil Kuningan-Jawa Barat , Benny Benjamin Longkutoy anak ke dua dari 6 bersaudara , selepas mengikuti Pendidikan Sekolah Injil di Beji angkatan 35 , 37 melanjutkan Pengembalaan Pelayanan pekerjaan Allah di GPdI “EFERATA” Kuningan Jawa Barat , dimana sebelumnya sempat berpraktek di GPdI Beth Eden Kemayoran Jakarta selama 2 tahun , selama 14 tahun menjadi seorang Gembala Sidang di kota tersebut didampingi seorang istri berjulukan Novita Iskandar memiliki dua orang anak , yang pertama berjulukan Paul Christopher Reinhard Longkutoy sekarang sedang kuliah di salah satu universitas di Jakarta dan anak kedua Verrel Longkutoy (almarhum) , Benny Longkutoy dikenal sebagai Hamba Allah yang multi talenta , selain sebagai Gembala Sidang , Mantan Sekretaris Majelis Wilayah IV GPdI Jabar , Biro Diakonia MD Jabar ,Ketua Bamag Kuningan , sebagai Guru di beberapa Sekolah Injil di Indonesia , Penginjil dan pencipta lagu-lagu Rohani , Penginjilan yang pernah dilakukan tidak hanya di dalam negeri bahkan hingga ke luar negeri , dalam setiap lagu yang ciptakan hampir semuanya , menceritakan atau bertemakan perihal kesetiaan seorang hamba Allah hingga selesai hidupnya melalui setiap syair yang di nyanyikan Seolah-olah Allah sudah berbicara dan mempersiapkan sedemikian rupa apa yang akan dialaminya lewat lagu-lagu yang dia buat , dan ternyata hingga selesai hidupnya , dia tetap setia dalam melayani Tuhan.
Tahun 2009 , Benny divonis terkena penyakit diabetes miletus. Dalam sakitnya harus menjalani operasi mata yang disebabkan oleh diabetes tersebut dan pada tahun 2012 tepatnya pada tanggal 27 Oktober beliau divonis oleh dokter mengalami gagal ginjal dan harus melaksanakan cuci darah seminggu 3x ketika mendengar vonis dokter tersebut di usia nya yang masih tergolong muda yakni 47 tahun , Benny merasa bahwa kehidupan nya sudah berakhir hingga disitu begitu banyak Pelayanan penginjilan yang harus dilakukan ke beberapa kota di dalam negeri bahkan di luar negeri dan tugas-tugas didalam kepengurusan Majelis Daerah GPdI Jabar , dia merasa bahwa semuanya telah terhenti sedemikian rupa dengan vonis penyakit tersebut , dunia seakan runtuh karena di ketika dia sedang semangat-semangatnya melayani Allah , ternyata harus terkena dan alami penyakit yang sangat parah secara insan Benny sempat mengalami tekanan yang luar biasa kenapa Allah hal ini terjadi dalam hidupku? namun ternyata Allah punya rencana yang lain untuk nya , meskipun dalam keadaan fisik yang tidak memungkinkan beliau untuk beraktifitas , ternyata Allah masih mau memakai menjadi HambaNya Benny berusaha untuk bangkit dan berjuang , usaha demi usaha harus dijalani demi kemajuan pelayanan pekerjaan Allah di Kuningan. Dalam keadaan fisik yang lemah tetap memiliki semangat untuk melayani Allah , eminggu 3x menjalani cuci darah belum lagi harus menjalani beberapa kali operasi , ada sekitar 6 x Benny harus tergeletak di meja operasi , bahkan beberapa kali harus dirawat di rumah sakit baik di RS. Medistra Jakarta maupun RS.Pertamina Cirebon namun hal itu tidak menyurutkan dia untuk tetap berusaha tegar dan selalu memberiklan senyuman dalam melaksanakan pelayanan yang dipercayakan padanya , hari-hari dijalani sekalipun dengan menahan rasa sakit yang luar biasa Benny tetap selalu berserah kepada Allah dan dalam sakitnya , tetap melaksanakan pekerjaan sebagai seorang Gembala.
Setiap hari Minggu Benny tetap khotbah melayani jemaat , juga nalurinya untuk menciptakan lagu-lagu kebanggaan rohani tidak bisa dihentikan sekalipun sakit penyakit terus menggerogoti tubuhnya , bahkan tetap semangat untuk melatih paduan bunyi untuk perayaan Natal. Sebagai seorang pelatih paduan bunyi , benny pernah melatih paduan bunyi di salah satu gereja di Amerika dan berhasil menjadi juara 1 dalam festival paduan bunyi tersebut suatu prestasi yang patut dibanggakan. Selain itu dalam setiap kegiatan gereja yang harus dilayani oleh seorang gembala , dia tetap memimpin acara-acara tersebut walaupun harus melayani dengan keadaan fisik yang begitu lemah yang secara insan tidak mungkin bahkan hingga berjalan tertatih-tatih dan beberapa kali hingga jatuh ,namun dia yakin Allah akan selalu menyertainya , karena Benny sangat mengasihi dan mencintai pelayanan dan pekerjaan Allah yang Allah percayakan dalam hidupnya ketika itu.
Pernah suatu hari tepatnya tanggal 12 Oktober 2013 ketika Pagi-pagi Benny , hendak bersiap-siap untuk melayani , dia terjatuh hingga balasannya tidak dapat berdiri dan berjalan waktu itu , namun dia bersikeras untuk tetap berkhotbah di hadapan jemaat sekalipun harus duduk di kursi roda , semangat Benny tetap berapi-api karena sayangnya dia kepada jemaat Allah , esok harinya pun Benny bersikeras untuk melayani dan memimpin sebuah program yang cukup besar yang diadakan oleh salah satu jemaat dari awal hingga selesai , walaupun masih tetap dengan bantuan kursi roda , ternyata itulah hari-hari terakhir Benny Benyamin Longkutoy bersama Jemaat dan Pelayanannya.
Hari Sabtu tanggal 19 Oktober 2013 ,kaki Benny terlihat nanah yang disebabkan karena keracunan dari gagal ginjalnya keluarga secepatnya berusaha membawa Benny ke rumah Sakit untuk memeriksakan kondisinya , malam hari sekitar pukul 00.45 Minggu ,tanggal 20 Oktober 2013 , Allah berkehendak lain Benny menghembuskan nafas terakhirnya pulang ke pangkuan bapa di Surga di rumah sakit Cirebon meninggalkan isteri dan anak serta keluarga dan Jemaat , semangat dan kesetiaan almarhum hingga selesai hidupnya itulah yang telah menginspirasi isteri anak dan keluarga khususnya juga Jemaat yang ditinggalkan ,untuk tetap setia hingga selesai , Kini tongkat estafet Pelayanan GPdI Eferata Kuningan diteruskan oleh isteri Almarhum , Novita Iskandar (40) , “ saya harus melanjutkan usaha Almarhum Suami saya ” demikian ucap Novi , “ Sebagai seorang wanita yang harus menggembalakan sidang jemaat yang Allah Percayakan , secara insan saya tidak bisa tetapi saya harus berjuang untuk melayani pekerjaan Allah di Kuningan ,yang seharusnya semua pelayanan ini dikerjakan oleh suami saya , namun kenyataan yang ada bahwa saya harus berusaha untuk bangkit mengalahkan rasa kehilangann saya yang begitu mendalam , saya yakin saya tidak sendiri ada Allah Yesus yang sanggup menolong saya dalam menggembalakan sidang jemaat di GPdI Eferata kuningan.”
By. Yra
Benny & Istri |
Kel Alm. Benny Longkutoy |
Pernah suatu hari tepatnya tanggal 12 Oktober 2013 ketika Pagi-pagi Benny , hendak bersiap-siap untuk melayani , dia terjatuh hingga balasannya tidak dapat berdiri dan berjalan waktu itu , namun dia bersikeras untuk tetap berkhotbah di hadapan jemaat sekalipun harus duduk di kursi roda , semangat Benny tetap berapi-api karena sayangnya dia kepada jemaat Allah , esok harinya pun Benny bersikeras untuk melayani dan memimpin sebuah program yang cukup besar yang diadakan oleh salah satu jemaat dari awal hingga selesai , walaupun masih tetap dengan bantuan kursi roda , ternyata itulah hari-hari terakhir Benny Benyamin Longkutoy bersama Jemaat dan Pelayanannya.
Suasana Pemakaman |
By. Yra
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar