Jumat, 14 Juli 2017
In:
Motivator
Pdt. Miyanto, Membina Warga Masyarakat sekitar Gereja, Lewat Kerajinan Batu Akik
Booming Batu Akik yang melanda Indonesia dua tahun belakangan ini , menjadi berkat tersendiri bagi Hamba Allah Pdt. Timotius Miyanto (41) pria kelahiran klaten Jawa tengah 21 November , melayani di Babelan Bekasi Utara Jawa barat , Miyanto mengisahkan bagaimana dalam membuka ladang baru sering menghadapi tantangan dan rintangan dari Orang-orang yang tidak suka adanya Gereja disekitar mereka , hampir sembilan tahun Miyanto menjadi Hamba Allah dan sering kali harus berpindah daerah alasannya penolakan warga , hingga alhasil Miyanto ayah dua orang anak ini , menempati daerah yang sekarang menjadi daerah pelayanannya dan sudah berjalan selama tiga tahun tanpa ada penolakan apalagi gangguan dalam beribadah , semuanya itu boleh terjadi lanjut Miyanto dikarenakan dirinya selalu berusaha untuk membaur dan bersosialisasi dengan warga sekitar Gereja , beruntung Miyanto memiliki Hobi dan keterampilan akan Batu Akik yang sedang menjadi demam isu dimasyarakat ketika ini , suami dari Sherly ini , jauh sebelum ledakan Batu akik melanda Indonesia , sudah lebih dahulu mengenal dan suka mengkoleksi batu Akik , sehingga ketika Booming Miyanto sudah banyak memiliki batu yang selama ini dikumpulkannya.
Dengan kedekatan inilah Miyanto sangat bersyukur kepada Allah , dimana Allah kasih cara atau jalan yang luar biasa sehingga eksistensi pelayanan Allah pun dapat berjalan dengan baik tanpa hambatan , bahkan Miyanto terkesan dengan Ucapan Warga sekitar dimana mereka pernah berkata kepadanya “ Om kami siap menjaga dan mengamankan Gereja , jikalau ada Apa-apa…” Setiap ada aktivitas Gereja tanpa diminta warga sekitar selalu membantu dan menjaga keamanan dalam melakukan aktivitas gereja.
By: yra
Ada beberapa Koleksi Miyanto yang dia bagikan kepada warga sekitar gereja , termasuk kepada tokoh-tokoh Masyarakat sekitar Rt , Rw , lurah hingga alhasil warga mengetahui bahwa Miyanto selain memiliki koleksi Akik ternyata punya keahlian dalam membentuk Batu Akik dan hasilnya sangat memuaskan , berawal dari situlah alhasil Masyarakat sekitar daerah Ibadah , mengusulkan untuk membeli alat atau mesin pembuat Batu Akik dan mereka patungan membeli alat atau mesin tersebut seharga Rp. 450.000 waktu itu , untuk Bahan akik menurut Miyanto tidak ada dilema Miyanto mencari sendiri bahan atau Bongkahan batu Akik yang dia biasa ambil sendiri di pemikiran sungai Cisadane , pernah dia dapat hingga dua karung bongkahan batu dan bersama warga mengolahnya hingga menjadi batu akik yang cantik dan digemari Warga.
Miyanto tidak hanya bekerja sendiri , melainkan dia juga rela menyebarkan Ilmu dengan warga bagaimana cara membuat dan membentuk mulai dari Batu Bongkahan menjadi batu akik yang cantik kepada Masyarakat sekitar , tidak sedikit alhasil warga yang menjadi pengrajin akik dan selanjutnya mereka membuka perjuangan sendiri , dan mendapat penghasilan tambahan. Warga sangat bersyukur dan terberkati dengan kehadiran Miyanto yang sudah menjadi berkat sehingga mereka (warga) , mampu membuka perjuangan sampingan atau perjuangan baru dan meningkatkan kesejahteraan keluarganya.
By: yra
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar